Selasa, 11 Februari 2014

JURNAL I

JURNAL NUTRISIA

Nutrisia
Volume 14
Nomor 2
Halaman 63 - 132
Yogyakarta, September 2012
ISSN 1693-945X

Diterbitkan oleh :
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI

Jl. Tata bumi, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 Telp./Fax. (0274) 617679


Obesitas, Pola Konsumsi Sumber Purin dan Lemak sebagai Faktor Risiko Terjadinya Asam Urat (Gout) pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta
Oleh: Setyowati 1), Nurul Huda Syamsiatun 2), Herawati 3)

ABSTRAK

Latar Belakang. 
Di Indonesia, penyakit asam urat menduduki peringkat kedua terbanyak setelah osteoarthritis, penyakit ini berhubungan dengan tingginya kadar asam urat darah (hiperurisemia). Penyakit asam urat erat kaitannya dengan penyakit obesitas. Pola hidup kurang olahraga, konsumsi makanan berlemak, berkadar gula tinggi, daging merah, jeroan, santan, potensial menimbulkan penumpukan asam laktat, sitrat, nitrat, dan piruvat yang dikenal dengan asam urat.

Tujuan. 
Mengetahui status obesitas, pola konsumsi makanan sumber purin dan lemak sebagai faktor risiko terjadinya asam urat (gout) pada pasien rawat jalan di Puskesmas Gamping II Yogyakarta.

Metode. 
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol, dilakukan di Puskesmas Gamping II Yogyakarta pada bulan februari s/d oktober 2011. Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang memeriksakan kadar asam urat di Puskesmas Gamping II Yogyakarta pada bulan Maret – Mei 2011, dikelompokkan (KASUS : semua pasien rawat jalan dengan hiperurisemia sebanyak 40 orang dan KONTROL : semua pasien rawat jalan dengan kadar asam urat normal 80 orang). Variabel bebas : Status obesitas, pola konsumsi makanan sumber purin, pola konsumsi makanan sumber lemak. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status asam urat (gout). Analisis data menggunakan chi square dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar variabel dan analisis regresi logistik dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling beresiko meyebabkan kejadian asam urat.

Hasil. 
Umur diatas 41 tahun mempunyai risiko 4,4 kali untuk terjadinya asam urat dibandingkan usia dibawah 40 tahun dan adanya anggota keluarga yang menderita asam urat mempunyai risiko 2,6 kali untuk terjadinya asam urat. Risiko kejadian asam urat pada responden kelompok kasus 2,5 - 2,8 kali dibanding kelompok control bila responden sering mengonsumsi melinjo, daun singkong, buncis, dan kembang kol. Risiko kejadian asam urat pada responden kelompok kasus 1,7 kali dibanding kelompok control bila sering mengonsumsi minyak/lemak.

Kesimpulan. 
Faktor yang berisiko terhadap kejadian asam urat adalah kelompok umur, riwayat keluarga dan konsumsi buncis, kembang kol, dan daun singkong.

Kata Kunci: Gout, Obesitas, Pola konsumsi Purin & Lemak



DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Dewani & Sitanggang. 2006. 33 Ramuan Penakluk Asam Urat. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Gibson, S. Rosaline. 2005. Principles of Nutritional Assesment. Oxford University Press.
Robiyanto. 2009. Risiko Terkini Akibat Kegemukan. http://robiyanto-anto.blogspot.com/2009/12/risiko-terkini-akibat-kegemukan.html diposkan 23 Desember 2009, diunduh 4 Februari 2010.
Utami & Tim Lentera. 2003. Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik & Asam Urat. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Vitahealth. 2006. Asam Urat. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

1),2),3) : Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, email: nurul_huda_gizi@yahoo.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar