JURNAL NUTRISIA
Nutrisia
|
Volume 14
|
Nomor 2
|
Halaman 63 - 132
|
Yogyakarta, September 2012
|
ISSN 1693-945X
|
Diterbitkan oleh :
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
Jl. Tata bumi, Banyuraden, Gamping, Sleman,
Yogyakarta 55293 Telp./Fax. (0274) 617679
Obesitas, Pola Konsumsi Sumber Purin dan Lemak sebagai
Faktor Risiko Terjadinya Asam Urat (Gout) pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Gamping II Sleman Yogyakarta
Oleh:
Setyowati 1), Nurul Huda Syamsiatun 2), Herawati 3)
ABSTRAK
Latar Belakang.
Di Indonesia, penyakit
asam urat menduduki peringkat kedua terbanyak setelah osteoarthritis, penyakit
ini berhubungan dengan tingginya kadar asam urat darah (hiperurisemia).
Penyakit asam urat erat kaitannya dengan penyakit obesitas. Pola hidup kurang
olahraga, konsumsi makanan berlemak, berkadar gula tinggi, daging merah,
jeroan, santan, potensial menimbulkan penumpukan asam laktat, sitrat, nitrat,
dan piruvat yang dikenal dengan asam urat.
Tujuan.
Mengetahui status obesitas,
pola konsumsi makanan sumber purin dan lemak sebagai faktor risiko terjadinya
asam urat (gout) pada pasien rawat jalan di Puskesmas Gamping II Yogyakarta.
Metode.
Jenis penelitian ini adalah
observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol, dilakukan di Puskesmas
Gamping II Yogyakarta pada bulan februari s/d oktober 2011. Populasi untuk
penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang memeriksakan kadar asam
urat di Puskesmas Gamping II Yogyakarta pada bulan Maret – Mei 2011,
dikelompokkan (KASUS : semua pasien rawat jalan dengan hiperurisemia sebanyak
40 orang dan KONTROL : semua pasien rawat jalan dengan kadar asam urat normal
80 orang). Variabel bebas : Status obesitas, pola konsumsi makanan sumber
purin, pola konsumsi makanan sumber lemak. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah status asam urat (gout). Analisis data menggunakan chi square dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan antar variabel dan analisis regresi logistik dilakukan
untuk mengetahui faktor yang paling beresiko meyebabkan kejadian asam urat.
Hasil.
Umur diatas 41 tahun mempunyai
risiko 4,4 kali untuk terjadinya asam urat dibandingkan usia dibawah 40 tahun
dan adanya anggota keluarga yang menderita asam urat mempunyai risiko 2,6 kali
untuk terjadinya asam urat. Risiko kejadian asam urat pada responden kelompok
kasus 2,5 - 2,8 kali dibanding kelompok control bila responden sering
mengonsumsi melinjo, daun singkong, buncis, dan kembang kol. Risiko kejadian
asam urat pada responden kelompok kasus 1,7 kali dibanding kelompok control bila
sering mengonsumsi minyak/lemak.
Kesimpulan.
Faktor yang berisiko
terhadap kejadian asam urat adalah kelompok umur, riwayat keluarga dan konsumsi
buncis, kembang kol, dan daun singkong.
Kata Kunci: Gout, Obesitas, Pola konsumsi Purin & Lemak
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Dewani & Sitanggang. 2006. 33 Ramuan Penakluk Asam Urat. Agromedia
Pustaka: Jakarta.
Gibson, S. Rosaline. 2005. Principles of Nutritional Assesment.
Oxford University Press.
Robiyanto. 2009. Risiko Terkini Akibat Kegemukan. http://robiyanto-anto.blogspot.com/2009/12/risiko-terkini-akibat-kegemukan.html
diposkan 23 Desember 2009, diunduh 4 Februari 2010.
Utami & Tim Lentera. 2003. Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik &
Asam Urat. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Vitahealth. 2006. Asam Urat. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
1),2),3) : Politeknik
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, email: nurul_huda_gizi@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar