PENGARUH
PEMBERIAN PATI BENGKUANG (innulinum) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH
DIABETES
(Analisis Data Sekunder)
FAUZI ARASJ,
NURHAMIDAH, FADIL OENZIL
Abstract
Penderita Penyakit Diabettes Mellitus (DM) jumlahnya
makin hari makin besaryang tersebar di
seluruh dunia, menurut kelompok usia
dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya dan dengan gejala terjadinya
hiperglikemia yang dapat menimbulkan gangguan metabolik dan menimbulkan
kebutaan, gangguan ginjal, sistem saraf dan cardiovasculer. Disisi lain zat
Inulinum yang terkandung dalam bengkoang dikenal sebagai polisacharaida yang
diduga dapat menurunkan kadar gula darah, oleh sebab itu dilakukan eksperimen
pemberian dosis pati bengkoang yang berbeda pada 3 kelompok tikus putih yang
telah dibuat hiperglikemia menggunakan aloksan
Sampel pada
penelitian ini menggunakan tikus putih yang teah dibuat menjadi hiperglikemia
dan mempunyai berat badan yang homogen artinya tidak terdapat perbedaan yang
bermakna berat tikus antar kelompok dengan p val > 0,05 sehingga memenuhi
kriteria inklusi yang ditetapkan. Kemudian
dilakukan pemberian pati bengkoang selama 3 minggu, kepada kelompok perlakuan,
namun tidak pada kelompok kontrol.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari pengukuran kadar gula darah tikus putih dan terlihat bahwa rerata kadar gula
darah kelompok kontrol sebelum perlakuan sebesar 185,5 ± 20,33 mg/dl dan sesudah perlakuan naik menjadi 216 ± 12,72.
Kadar gula darah tikus putih kelompok pertama sebelum perlakuan sebesar 210,7 ±
38,57 mg/dl dan sesudah perlakuan turun
menjadi 197,2 ± 10,11 dan kadar gula darah tikus putih kelompok kedua
sebelum perlakuan adalah sebesar 259,2 ± 110,52 mg/dl dan sesudah perlakuan turun menjadi 224,5 ± 45,08 mg/dl.
Berdasarkan
hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa telah terjadi penurunan
kadar gula darah tikus putih di 2
kelompok perlakuan namun tidak
terjadi pada kelompok kontrol.
Key wordL: Diabettes, aloxan, tikus putih, gula darah,
sumber : Poltekkes Kemenkes Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar